Tantangan Baru

 



Kampanye Program Guru Penggerak sedang marak dilaksanakan di Kabupaten Semarang. Menurut informasi dari salah satu teman yang menjadi Tim Kampanye PGP, sudah banyak guru yang mendaftar namun masih sedikit yang submit. 

Usut punya usut, ternyata masalahnya adalah banyak yang kesulitan membuat esai yang menjadi syarat pendaftaran guru penggerak. Ada yang membuat story WA, duh udah oleng nih. Pusing. Lola. Dan masih banyak lagi. Saya pikir yang oleng dan lola ada server pendaftaran. Ternyata, server yang ada di otak lah yang mengalami masalah. Maksudnya, mereka sangat pusing ketika harus membuat esai yang sedemikian banyak.

Standar pendaftaran terlalu tinggi dan harus disederhanakan. Ini adalah salah satu pernyataan dan sekaligus menjadi pertanyaan sebagian besar orang yang terlibat dalam proses pendaftaran. Bisakah kementerian menurunkan standar dalam perekrutan? 

Mari kita berpikir sejenak.
Menghadapi pandemi yang berdampak besar saja kita masih belepotan. Ini menunjukkan level kemampuan mayoritas guru yang memprihatinkan.
Namun ketika ada usaha untuk menaikkan grade kemampuan guru-guru, masih banyak pihak yang keberatan.

Jika standar diturunkan, apa bedanya guru penggerak dan bukan?
Ada sebuah harapan yang tinggi digantungkan di tangan para guru penggerak ini untuk melakukan percepatan mutu pendidikan.
Jika bukan guru dengan high grade, apakah bisa harapan tersebut terpenuhi.

So, mari tetap semangat wahai para calon guru penggerak. Taklukkan esai dan juga sederet tantangan baru yang akan menanti.
You can do it.

Salam

Komentar

Postingan Populer