Siaga 1 Kala PTM

 



Kembali bicara tentang PTM. Senang memang bisa kembali mengajar dan bertemu sama anak-anak. Namun di balik itu ada sebuah tanggung jawab yang besar bagi sekolah.

Situasi tidak sama dengan KBM sebelum pandemi. Sekolah harus benar-benar dalam kondisi siaga 1. Siap memastikan semua warga sekolah menjaga protokol kesehatan, siap melakukan proses buka tutup kegiatan jika ada masalah, dan siap menjawab pertanyaan siapa saja mengenai program ini. 

Persiapan awal mungkin lebih mudah, misalnya pengadaan sarana sanitasi, berbagai tata tertib, MMT yang berisi himbauan dan sebagainya. Persoalan yang jauh lebih berat adalah mengawal proses PTM sesuai protokol kesehatan yang semestinya. 

Namanya anak-anak tentu tidak bisa hanya diberi pesan di awal proses. Guru sebagai orang dewasa pastinya tidak boleh bosan menegur mereka yang berkerumun, yang tidak pakai masker, yang tidak cuci tangan dan sebagainya. Belum lagi guru juga mesti memberi contoh untuk urusan prokes. Semua pihak hendaknya bekerja sama, saling membantu, saling mengingatkan tanpa rasa terpaksa. Bukan hanya untuk kepentingan unjuk muka saat ada pejabat meninjau PTM, melainkan karena menghindari masalah yang mungkin muncul.

Meskipun berat bukan berarti tidak bisa diantisipasi. Desain PTM yang efektif dan meminimalisir masalah tentunya bisa dirancang dengan melibatkan pemikiran semua pihak. 

Bersyukur di sekolah kami, PTM sudah berjalan lancar dua hari ini. Semua warga sekolah mendukung program ini tanpa banyak polemik. Tidak ada berat yang tidak bisa dipikul bersama. Semoga PTM terbatas membawa manfaat untuk anak didik yang sedang berproses dan bertumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. 

Salam sehat!

Komentar

Postingan Populer