Akhirnya PTM Juga



Alhamdulillah.
Rutinitas pagi kembali terasa. dari rumah tergesa-gesa agar tiba di sekolah tepat waktu. Aku tidak ingin melewatkan momen pagi di Spensa tercinta. Pasti sudah banyak yang hadir di sekolah. Benar saja. Sampai di halaman sekolah sekitar pukul 07.00, teman-teman yang piket dibantu beberapa mahasiswa PLP UNNES sudah siap berjajar rapi menyambut siswa kelas 7 yang hari ini mendapat giliran masuk pada PTM terbatas. Sungguh lega rasanya, merasakan atmosfir persekolahan lagi yang sudah hampir dua tahun ini terhenti karena serangan negara api. (he...he...)

Bergegas aku ke perpustakaan tempat aku mangkal sebelum masuk kelas. Menyelesaikan sarapan yang tadi sempat tertunda, minum obat dan menyiapkan buku. Rasanya seperti mengajar pertama menjadi guru. 07.30 tepat jam pertama di mulai. Bersyukur aku mendapat giliran mengajar di jam pertama sehingga bisa merasakan semangat pertama mengajar. Sepanjang jalan menuju kelas masih ada beberapa guru dan mahasiswa PLP Unnes yang mengarahkan siswa kelas 7 yang baru pertama masuk kelas. "Semangat, Bu!" seru beberapa mahasiswa tersebut. Hal ini semakin menambah rasa senang menghadapi PTM.



Tiba di kelas VII E, anak-anak sudah duduk rapi. Nggak ada suasana semrawut sama sekali. Mereka menunggu guru tanpa bergerak. Agak serem juga sih sebenarnya. Aku lebih suka suasana ceria di kelas. Tetapi maklum saja sih. Mereka baru pertama masuk, belum kenal satu sama lain. Akhirnya aku mencoba mencairkan suasana. Aku sapa dengan kalimat yang kubuat jelas dan tidak terlalu formal. Awalnya mereka ragu-ragu menjawab namun aku mencoba memberi kesempatan berulang kali. Lama-kelamaan suasana agak sedikit cair, mereka mulai santai dan mengikuti pembelajaran dengan baik. 

Alhamdulillah. Mengajar berjalan lancar meskipun waktunya dikurangi. Dari pertemuan sebentar saja, aku sudah bisa melihat ada beberapa anak yang berpotensi untuk mengembangkan bahasa Inggris mereka. Ada Keisha yang pronunciationnya sudah bagus dan percaya diri. Ada Ibrahim yang sudah punya teman chat dari luar negeri. Kalau tidak ketemu, agak susah melihat kemampuan mereka secara langsung.

Rasanya bahagia bisa kembali merasakan suasana sekolah seperti biasa. Semoga PTM bisa berjalan dengan baik dan wabah corona segera berakhir. Guru memang perlu siswanya. Pertemuan secara online full sebenarnya agak mengurangi makna hubungan guru dan siswa yang sebenarnya.

Semangat !!!


Komentar

Postingan Populer